Semuahasil pertanian tersebut harus dikeluarkan segera zakatnya setiap kali musim panen apabila hasil panen sudah mencapai nishob (Lihat tabel nishob). Namun menurut Madzhab Hanafi berapapun yang dihasilkan dari hasil pertanian tersebut harus dikeluarkan zakatnya 10%, tanpa disyaratkan mencapai jumlah tertentu (nishob). 3 5 1. Tentang Zakat Hasil Panen Pertanian2. Syarat Zakat Hasil Panen Pertanian3. Nisab Zakat Pertanian4. Masa Zakat Pertanian Sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki lapangan pekerjaan sebagai petani. Oleh karena itu, setiap pemilik lahan pertanian diharapkan mengetahui dan paham cara menentukan cara menentukan zakat pertanian. Hasil pertanian yang harus keluarkan zakat adalah dari jenis makanan pokok seperti jagung, beras, kurma, dan gandum yang biasa disebut dengan zakat hasil pertanian buah, panen, atau sayuran. Baca Juga ZAKAT SEWA LAHAN PERTANIAN Menurut pendapat ulama saat ini, hasil pertanian yang wajib dizakati bukan hanya tanaman pokok, tetapi juga hasil sayur-sayuran seperti cabe, kentang, kubis, tanaman bunga, buah-buahan, dan lain-lain. Cara menghitung jumlah yang akan dikeluarkan zakat dari tanaman tersebut adalah disamakan dengan nisab zakat pertanian makanan pokok dan harga makanan pokok yang dipakai masyarakat setempat. 2. Syarat Zakat Hasil Panen Pertanian Syarat yang harus dipenuhi dalam mengeluarkan zakat pertanian adalah sebagai berikut Hasil pertanian dimiliki sendiri. Artinya, yang berhak mengeluarkan zakat hasil pertanian adalah pemilik sawah, bukan buruh yang menggarap sawah. Masyarakat Indonesia mengenal dua jenis pengelola sawah, yaitu pemilik sawah dan orang yang bekerja merawat tanaman di sawah. Pemilik sawah tuan tanah tersebutlah yang harus berzakat hasil pertanian. Telah mencapai nisab yang telah ditentukan. Nisab zakat pertanian dari sawah yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah minimal 653 kg. Bila hasil pertanian tersebut berupa buah, sayuran, dan bunga, maka seluruh kekayaan hasil pertanian diubah ke nilai hasil pertanian makanan pokok masyarakat setempat. 3. Nisab Zakat Pertanian Lalu, berapakah jumlah zakat yang harus dikeluarkan petani? Menurut sumber pengairan yang dipakai untuk mengerjakan sawah, jumlah zakat pertanian dibagi menjadi dua. Pertanian yang menggunakan air hujan, air sungai, dan mata air sebagai sumber pengairan. Jika sawah yang dikelola adalah sawah tadah hujan dan jenis pengairan lain yang tidak perlu membeli air, maka besar zakat pertanian adalah sebesar 10 persen dari seluruh hasil panen. Pertanian yang mengharuskan membeli air irigasi supaya sawah mereka dapat tumbuh. Untuk pertanian jenis ini jumlah zakat pertanian yang harus dikeluarkan adalah 5 persen dari seluruh hasil panen. Jumlah 5 persen lainnya diasumsikan sebagai biaya pembelian pupuk, perawatan lahan, obat hama, dan lain-lain. Baca Juga NISAB DAN KADAR ZAKAT Nisab dan kadar zakat pertanian selengkapnya ada di pembahasan video ini. Yuk, hanya butuh waktu 2 menit untuk paham sepenuhnya tentang zakat pertanian. Ditonton hingga selesai, ya! Pada saat ini sangat jarang kita temukan sawah yang benar-benar tadah hujan maupun sawah irigasi. Bagaimana bila sawah dikelola menggunakan kedua cara pengairan, yaitu air hujan dan air irigasi? Jika kita mengacu kepada pendapat Imam Az-Zarkawi, maka besar zakat hasil pertanian sawah jenis ini adalah 7,5%. Besar prosentase 7,5 adalah nilai tengah dari 5 persen dan 10 persen. 4. Masa Zakat Pertanian Untuk mengeluarkan zakat pertanian tidak perlu menunggu masa kepemilikan selama satu tahun. Jadi, hasil pertanian wajib dizakati adalah ketika tiba masa panen. Namun ada sebagian orang yang lebih suka berzakat maal pada bulan Ramadhan bersamaan dengan zakat fitrah. Hal tersebut tidak masalah asalkan masih dalam satu tahun masa panen karena kalau sudah lewat tahun berikutnya maka dikhawatirkan petani sudah lupa untuk menunaikan zakat hasil pertanian. baca juga CARA MENGHITUNG ZAKAT PERKEBUNAN KELAPA SAWIT Semoga informasi tentang zakat hasil pertanian ini bisa berguna untuk Anda. Ingin berzakat dengan lembaga zakat terpercaya? Mari berzakat di Dompet Dhuafa, mudah dan amanah! INDONESIA: Salah satu kegiatan ekonomi yang sangat dianjurkan oleh Islam adalah zakat. Al-Qur'an dan hadist banyak menjelaskan tentang zakat, dimana zakat sangat penting dan dianjurkannya guna untuk membersihkan harta, juga harta yang dikeluarkan zakatnya akan menjadi berkah, tumbuh atau bertambah dan berkembang. Konsep keadilan pengumpulan zakat itu meliputi beberapa yaitu menggunakan Zakat yang dikeluarkan dari hasil pertanian. Kadarnya 5% jika menggunakan irigasi mengeluarkan biaya atau 10% jika dengan perairan alami dan tidak mengeluarkan biaya.
Menurutsalah satu lembaga fatwa dunia, semua jenis komoditas perdagangan wajib dibayarkan zakatnya apabila telah mencapai dua syarat: (1) Nilainya telah mencapai nishab; baik nilai nishab-nya secara mandiri atau diakumulasikan dengan aset lain seperti uang atau komoditas lain. (2) Telah mencapai haul. Adapun hutang, biaya sewa, pajak dan
Ketika membicarakan Indonesia, ada dua hal yang selalu jadi ingatan saya. Pertama, Indonesia adalah negara agraris. Kedua, Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar dunia. Dari dua kondisi tersebut, bisa tergambar bagaimana besar potensi zakat pertanian yang bisa terkumpul untuk dimanfaatkan membantu pengentasan kemiskinan. Dalil Zakat Pertanian dan Perkebunan Zakat pertanian adalah bentuk rasa syukur atas nikmat Allah atas hasil yang tumbuh dan keluar dari bumi. Firman Allah SWT “Wahai orang- orang yang beriman, infakkanlah zakatkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik , dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata enggan terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji” Al Baqarah 267. Dalam ayat yang lain Allah SWT juga berfirman “Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa bentuk dan warnanya dan tidak sama rasanya. Makanlah dari buahnya yang bermacam-macam itu bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya dengan disedekahkan kepada fakir miskin” QS. Al An’am 141. Hasil Pertanian dan Perkebunan yang Wajib Dizakati Hasil Pertanian dan Perkebunan yang Wajib Dizakati Foto Mengutip situs Lazismu, para ulama sepakat bahwa hasil pertanian yang wajib dizakati ada empat macam, yaitu sya’ir gandum kasar, hinthoh gandum halus, kurma dan kismis anggur kering. Dari empat macam tersebut, mayoritas ulama kemudian meluaskan zakat hasil pertanian pada tanaman lain yang memiliki illah sebab hukum yang sama. Walau ada perbedaan pandangan mengenai illah sebab zakat hasil pertanian, namun sebagian ulama berpendapat bahwa zakat hasil pertanian itu ada pada tanaman yang merupakan kebutuhan pokok dan dapat disimpan. Empat jenis hasil pertanian yang dianggap memiliki “illah yang sama adalah padi, gandum, jagung, sagu, dan singkong. Ulama juga berpendapat hasil perkebunan dan buah-buahan juga perlu dikeluarkan zakatnya. Hasil pertanian dan perkebunan wajib dizakati jika sudah mencapai nishab atau batas harta yang wajib dizakati yaitu senilai 653 kg beras. Kapan? Zakat pertanian wajib dilakukan setelah panen. Kadar Zakat Pertanian dan Perkebunan Besar atau kadar zakat pertanian dan perkebunan dibedakan berdasarkan sistem pengairan yang digunakan. 1. Lahan tadah hujan atau menggunakan pengairan tidak perlu mengeluarkan biaya, kadar zakatnya adalah 10% dari nilai hasil panen. 2. Lahan yang irigasinya dengan pembiayaan, kadar zakat yang wajib dikeluarkan adalah 5% dari hasil panen keseluruhan. 3. Lahan dengan irigasi campuran, 50% berbayar dan 50% tidak berbayar, besaran zakat hasil pertanian dan perkebunan yang harus dibayar adalah 7,5%. Diriwayatkan dari Ibnu umar RA, Nabi Muhammad berkata “Terhadap tanaman yang disirami hujan dari langit dan dari mata air atau yang digenangi air selokan, dikeluarkan zakat sepersepuluhnya, sedangkan terhadap tanaman yang diairi dengan sarana pengairan seperduapuluhnya” HR. Bukhori dan Ahmad. Baca juga Zakat Emas Ketentuan, Syarat, Nishab, dan Cara Menghitungnya Inilah Manfaat Zakat bagi Diri Sendiri, Masyarakat, dan Negara Zakat Mal, Pengertian dan Syarat yang Harus Diketahui Ketahui Seluk Beluk Zakat di Sini Pengertian, Ketentuan, dan Cara Menghitung Zakat Penghasilan Contoh Penghitungan Zakat Pertanian Contoh Penghitungan Zakat Pertanian Foto Asep memiliki sawah tadah hujan seluas 1 hektar yang ditanami padi. Dalam waktu 3 bulan, Asep panen 6 ton gabah. Dari 6 ton gabah, setelah dikeringkan dan digiling, mengalami penyusutan 30% sehingga hanya menghasilkan beras 4,2 ton atau kilogram kg. Jika selama menanam padi Asep mengeluarkan biaya untuk benih dan pupuk sebesar Rp 2 juta, maka zakat yang wajib dibayarkan adalah? Karena sawah milik Asep adalah sawah tadah hujan dan tidak menggunakan pengairan berbayar, maka kadar zakat pertanian yang wajib dibayarkan Asep adalah 10%. Asep juga wajib membayarkan zakat setelah panen karena sudah mencapai nishab 653 kg beras. Perhitungannya 10% x kg = 420 kg Dengan asumsi harga beras saat ini per kg, maka uang zakat pertanian yang perlu dikeluarkan Asep adalah sebesar Rp4,2 juta. Kesimpulan Dari penjelasan di atas, maka syarat dan ketentuan zakat pertanian dan perkebunan adalah 1. Islam 2. Merdeka 3. Sempurna milik 4. Cukup nisab setara 653 Kg beras 5. Merupakan makanan yang tahan disimpan lama. 6. Merupakan hasil usaha manusia dan bukannya tumbuh sendiri seperti tumbuh liar, dihanyutkan air, dan sebagainya. 7. Dibayarkan setelah panen 8. Besaran zakatnya adalah 10% jika menggunakan sistem tadah hujan pengairan tanpa biaya atau 5% jika menggunakan sistem pengairan dengan biaya. Itu tadi ketentuan-ketentuan dalam zakat pertanian dan perkebunan. Semoga bermanfaat! Kecualikalau properti baru tersebut disewakan kepada orang lain, maka penghasilan yang diperoleh dari menyewakan properti tersebut wajib dikeluarkan zakatnya apabila telah mencapai nishab. Hal ini sering disebut dengan zakat aset investasi yang disewakan (Zakat Mustaghillat), yang dikeluarkan kadar zakatnya 5% dari penghasilan sewa kotor atau Seseorang bila memiliki binatang ternak, baik unta, sapi, atau kambing, mempunyai kemungkinan untuk kena wajib zakat. Kewajiban tersebut jatuh salah satunya bila jumlahnya telah mencapai nishab atau batas minumum wajib zakat. Berikut adalah daftar nishab masing-masing binatang ternak dengan detail jumlah zakat dan umur binatang ternak yang mesti juga Syarat dan Jenis Zakat Binatang Ternak1. Nishab dan Ukuran Zakat Unta No. Nishab Zakat Yang Wajib Dikeluarkan 1. 5 ekor 1 ekor kambing umur 2 tahun, atau 1 ekor domba umur 1 tahun 2. 10 ekor 2 ekor kambing umur 2 tahun, atau 2 ekor domba umur 1 tahun 3. 15 ekor 3 ekor kambing umur 2 tahun, atau 3 ekor domba umur 1 tahun 4. 20 ekor 4 ekor kambing umur 2 tahun, atau 4 ekor domba umur 1 tahun 5. 25 ekor 1 ekor onta betina umur 1 tahun 6. 36 ekor 1 ekor onta betina umur 2 tahun 7. 46 ekor 1 ekor onta betina umur 3 tahun 8. 61 ekor 1 ekor onta betina umur 4 tahun 9. 76 ekor 2 ekor onta betina umur 2 tahun 10. 91 ekor 2 ekor onta betina umur 3 tahun 11. 121 ekor 3 ekor onta betina umur 2 tahun Jika aset mencapai 140 ekor unta, maka cara menghitung ukuran zakatnya adalah, setiap kelipatan 40 ekor, zakatnya 1 ekor unta betina umur 2 tahun, dan setiap kelipatan 50 ekor, zakatnya 1 ekor unta betina umur 3 Aset 140 ekor, zakatnya adalah 2 ekor unta betina umur 3 tahun dan 1 ekor unta betina umur 2 tahun. Sebab, 140 ekor terdiri dari 50 ekor x 2, dan 40 ekor x Aset 150 ekor, zakatnya adalah 3 unta betina umur 3 tahun. Sebab, 150 ekor terdiri dari 50 ekor x Aset 160 ekor, zakatnya adalah 4 ekor unta betina umur 2 tahun. Sebab, 160 ekor unta terdiri dari 40 ekor x 3.Lihat Muhammad Nawawi ibn Umar, Qut al-Habib al-Gharib, Surabaya, al-Hidayah, halaman 102-1032. Nishab dan Ukuran Zakat Sapi No. Nishab Zakat Yang Wajib Dikeluarkan 1. 30 ekor 1 ekor sapi umur 1 tahun 2. 40 ekor 1 ekor sapi umur 2 tahun Setelah aset mencapai 60 ekor, maka setiap kelipatan 30, zakatnya 1 ekor sapi umur 1 tahun, dan setiap kelipatan 40, zakatnya 1 ekor sapi umur 2 Aset 60 ekor sapi, zakatnya adalah 2 ekor sapi umur 1 tahun, sebab, 60 ekor terdiri dari 30 ekor x Aset 70 ekor sapi, zakatnya adalah 1 ekor sapi umur 1 tahun dan 1 ekor sapi umur 2 tahun. Sebab, 70 ekor sapri terdiri dari 30 ekor dan 40 ekor Aset 120 ekor sapi, zakatnya adalah 4 ekor sapi umur 1 tahun atau 3 ekor sapi umur 2 tahun. Sebab, 120 ekor terdiri dari 30 ekor x 4 atau 40 ekor x 3. Lihat Muhammad Nawawi ibn Umar, Qut al-Habib al-Gharib, Surabaya, al-Hidayah, halaman 103-1043. Nishab dan Ukuran Zakat Kambing No. Nishab Zakat Yang Wajib Dikeluarkan 1. 40 ekor 1 ekor kambing umur 2 tahun, atau 1 ekor domba umur 1 tahun 2. 121 ekor 2 ekor kambing umur 2 tahun, atau 2 ekor domba umur 1 tahun 3. 201 ekor 3 ekor kambing umur 2 tahun, atau 3 ekor domba umur 1 tahun 4. 400 ekor 4 ekor kambing umur 2 tahun, atau 4 ekor domba umur 1 tahun. Setelah aset kambing mencapai 500 ekor, maka perhitungan zakatnya berubah, yaitu setiap kelipatan 100 zakatnya 1 ekor kambing umur 2 tahun atau 1 ekor domba umur 1 Aset 500 ekor, zakatnya adalah 5 ekor kambing umur 2 tahun atau 5 ekor domba umur 1 Aset 600 ekor, zakatnya adalah 6 ekor kambing umur 2 tahun atau 6 ekor domba umur 1 di dalam zakat binatang ternak dikenal istilah waqs, yaitu jumlah binatang yang berada di antara nishab dengan nishab di atasnya, semisal 130 ekor kambing yang berada di antara 121 ekor dengan 201 ekor. Pertambahan waqs ini tidak merubah ukuran zakat yang wajib dibayarkan kecuali telah mencapai nishab yang telah ditentukan. Contohnya, jumlah aset 130 ekor kambing, zakatnya sama dengan aset 121 ekor kambing, yaitu 2 ekor kambing umur 2 tahun atau 2 ekor domba umur 1 tahun. Hal ini berbeda dengan zakat selain binatang ternak. Setiap tambahan aset bisa menambah ukuran zakat yang wajib dibayarkan.Lihat Muhammad Nawawi ibn Umar, Qut al-Habib al-Gharib, Surabaya, al-Hidayah, halaman 104Menurut mazhab Syafi’i, zakat binatang ternak tidak boleh dibayarkan dalam bentuk uang. Namun menurut pendapat mazhab Hanafi, satu pendapat dalam mazhab Maliki dan satu riwayat dalam mazhab Hanbali, zakat ternak boleh dibayarkan dalam bentuk nominal uang sesuai dengan standar harga ukuran zakatnya. Lihat Wuzarrah al-Auqaf wa as-Syu’un al-Islamiyah bi al-Kuwait, al-Mausu’ah al-Fiqhiyah, Kuwait, Wuzarrah al-Auqaf al-Kuwaitiyah, jilid XXIII, halaman 298-299.Begitulah perhitungan zakat binatang ternak yang disampaikan oleh para ulama’. Semoga bermanfaat, a’lam.Moh. Sibromulisi HasilPanen Dikeluarkan Zakatnya Apabila Telah Mencapai Written By Vanatta Cogre1952 Wednesday, February 16, 2022 Add Comment Edit Zakat hasil persawahan yakni salah satu jenis Zakat Maal, objeknya meliputi hasil tumbuh-tumbuhan atau pohon yang bernilai ekonomis seperti ponten-bijian, pongkol-umbian, sayur-mayur, buah-buahan dan enggak-lain. Sebagai negara agraris, sebagian besar penduduk Indonesia memiliki mata pencaharian sebagai petani. Para petani, terutama yang beragama Islam sebaiknya mengetahui tentang kewajiban serta nisab zakat pertanian. Hasil pertanian yang biasa dikenakan zakat adalah yang memiliki nilai ekonomis seperti beras, jagung, kurma dan lain sebagainya. Syarat Zakat Pertanian Berdasarkan pendapat ulama saat ini, hasil bumi yang wajib dikeluarkan zakatnya tidak hanya makanan pokok. Hasil pertanian lain seperti sayur-sayuran, tanaman hias hingga buah-buahan juga wajib dikeluarkan zakatnya. Adapun syarat yang harus dipenuhi untuk mengeluarkan zakat pertanian antara lain Hasil pertanian adalah milik sendiri. Artinya orang yang wajib membayarkan zakat adalah pemilik lahan pertanian, bukan pekerja yang menggarapnya. Tuan tanah atau pemilik lahanlah yang wajib membayar zakatnya. Sudah sampai nisab-nya. Pengertian Nisab Zakat Pertanian Di antara dua syarat pelaksanaan zakat pertanian, ada yang disebut nisab. Nisab merupakan batasan nilai kekayaan seseorang yang membuatnya wajib membayar zakat. Jika telah sampai nisab-nya, maka orang tersebut dikenai kewajiban pajak. Sebaliknya, jika nilainya tidak mencapai nisab, maka hartanya tidak dikenai kewajiban zakat. Kekayaan atau harta yang dimaksud dalam zakat pertanian adalah hasil panen. Nilai nisab untuk masing-masing jenis harta berbeda-beda. Nisab untuk zakat pertanian besarnya adalah 5 wasq atau setara beratnya dengan 750 kilogram. Jika hasil pertanian milikmu adalah makanan pokok seperti beras, gandum, kurma atau jagung yang hasil panennya sudah mencapai 750 kilogram, maka wajib dibayarkan zakatnya. Namun ada perbedaan nilai untuk beras. Jika masih berbentuk gabah, maka nisab-nya adalah 1481 kilogram dan untuk yang sudah berbentuk beras, maka nisab-nya adalah 815 kilogram. Ada beberapa perbedaan pendapat mengenai hal ini. Apabila hasil pertanian bukan bagian dari makanan pokok seperti sayur-sayuran, buah-buahan, daun-daunan atau bunga, nisab-nya disamakan dengan nilai nisab makanan pokok yang umum dikonsumsi oleh penduduk di kawasan tersebut. Nisab Zakat Pertanian di Indonesia Zakat harta yang lain seperti zakat emas memiliki masa tunggu yang disebut haul. Dalam zakat pertanian, tidak dikenal istilah haul karena yang menjadi batas waktu pengeluaran zakatnya adalah hari panen. Artinya, ketika panen tiba dan nisab zakat pertanian terpenuhi, maka pemilik wajib mengeluarkan zakatnya. Di Indonesia, pada umumnya orang mengeluarkan zakat harta pada bulan Ramadhan atau bertepatan dengan waktu pembayaran zakat fitrah. Hal ini diperbolehkan selama waktunya masih dalam waktu setahun masa panen. Pembayaran zakat sebaiknya dilakukan tidak melebihi setahun setelah panen karena dikhawatirkan pemilik lupa membayarkannya. Demikianlah sekilas informasi terkait pengertian nisab zakat pertanian. Jika kamu memiliki lahan pertanian yang hasil panennya sudah mencapai nisab, sebaiknya segera lakukan penghitungan untuk memudahkanmu mengeluarkan zakatnya. Saat ini pembayaran zakat pertanian masih belum begitu umum dilakukan. Tapi bukan berarti kamu tidak bisa menunaikannya. Saat ini pembayaran semua jenis zakat semakin mudah dengan sistem online. Kitabisa merupakan salah satu platform yang siap membantu kamu menyalurkan zakat pertanianmu. Jika nisab zakat pertanian milik kamu sudah sampai batasnya, Kitabisa bersama dengan berbagai lembaga zakat seperti Dompet Dhuafa hingga Baznas siap membantu kamu menyalurkannya. Dengan membayar zakat, harta tidak hanya jadi lebih berkah, tapi kamu juga sudah ikut berkontribusi dalam mensejahterakan umat. Tunaikan zakat sesuai nisab zakat pertanian secara mudah dan cepat lewat Kitabisa. Nantinya zakat darimu akan disalurkan ke saudara-saudara kita yang membutuhkan. didalam buku tanya jawab agama 1 halaman 112 dan tanya jawab agama 2 halaman 118-119 disebutkan bahwa kadar zakat hasil tanaman ialah 10% dari hasil panen seluruhnya apabila tanaman itu tumbuh dan hidup tanpa mengeluarkan biaya pengairan dan lain-lainnya, atau 5% dari hasil seluruhnya apabila tanaman itu tumbuh dan hidup dengan pembiayaan yang Jakarta - Zakat pertanian adalah zakat yang dikeluarkan oleh pribadi yang bermata pencaharian pokok dengan bertani atau petani. Zakat ini dapat dibayarkan setiap masa pertanian atau perkebunan wajib dikeluarkan zakatnya setiap panen apabila telah mencapai nisab. Perintah untuk menunaikan zakat pertanian atau perkebunan termaktub dalam surat Al An'am ayat 141,۞ وَهُوَ ٱلَّذِىٓ أَنشَأَ جَنَّٰتٍ مَّعْرُوشَٰتٍ وَغَيْرَ مَعْرُوشَٰتٍ وَٱلنَّخْلَ وَٱلزَّرْعَ مُخْتَلِفًا أُكُلُهُۥ وَٱلزَّيْتُونَ وَٱلرُّمَّانَ مُتَشَٰبِهًا وَغَيْرَ مُتَشَٰبِهٍ ۚ كُلُوا۟ مِن ثَمَرِهِۦٓ إِذَآ أَثْمَرَ وَءَاتُوا۟ حَقَّهُۥ يَوْمَ حَصَادِهِۦ ۖ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ Arab latin Wa huwallażī ansya`a jannātim ma'rụsyātiw wa gaira ma'rụsyātiw wan-nakhla waz-zar'a mukhtalifan ukuluhụ waz-zaitụna war-rummāna mutasyābihaw wa gaira mutasyābih, kulụ min ṡamarihī iżā aṡmara wa ātụ ḥaqqahụ yauma ḥaṣādihī wa lā tusrifụ, innahụ lā yuḥibbul-musrifīnArtinya "Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa bentuk dan warnanya dan tidak sama rasanya. Makanlah dari buahnya yang bermacam-macam itu bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya dengan disedekahkan kepada fakir miskin; dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan."Landasan untuk berzakat sendiri adalah berdasarkan pada firman Allah SWT pada surah Al Baqarah ayat 267 yaitu,يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّآ اَخْرَجْنَا لَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ ۗ وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُوْنَ وَلَسْتُمْ بِاٰخِذِيْهِ اِلَّآ اَنْ تُغْمِضُوْا فِيْهِ ۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌArtinya "Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah zakatkanlah satu bagian dari buah usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu infakkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya, kecuali dengan memicingkan mata enggan terhadapnya. Ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji."Surah di atas dikuatkan oleh sebuah hadits dari Rasulullah SAW yang bersabda kepada Mu'az bin Jabal ketika beliau hendak mengutusnya pergi ke Yaman yaitu,عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا اَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ مُعَاذًا اِلَى الْيَمَنِ - فَذَكَرَ الْحَدِيْثَ - وَفِيْهِ اَنَّ اللهَ قَدِ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً فِي أَمْوَالِهِمْ تُؤْخَذُ مِنْ اَغْنِيَائِهِمْ فَتُرَدُّ فِي فُقَرَائِهِمْ. رواه متفق عليهArtinya Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu menyampaikan bahwa Nabi SAW mengutus Mu'az ke Yaman, lalu ia menyebutkan hadits dan padanya "Bahwa Allah mewajibkan kepada mereka zakat pada harta mereka yang diambil dari orang-orang kaya lalu diserahkan kepada fakir miskin di antara mereka." Muttafaq 'alaihSelanjutnya, bagaimanakah ketentuan zakat pertanian bagi kita yang ingin berzakat melalui jenis zakat ini? Mengutip Fiqih Ibadah tulisan Yulita Fitria Ningsih, dkk, dihimpun bahwa terdapat cara menghitung zakat pertanian adalah menggunakan ketentuan sebagai nisab 653 kg gabah atau setara dengan 520 kg jika yang dihasilkan adalah makanan pokokApabila selain makanan pokok, maka nisabnya disesuaikan dengan makanan pokok di daerah yang bersangkutanPersentase zakat apabila diairi dengan air hujan, sungai, atau mata air maka sebesar 10 persenPersentase zakat apabila diairi dengan cara disiram atau irigasi maka zakatnya sebesar 5 persenUntuk mempermudah dalam kita menghitung dan mengaplikasikan ketentuan di atas, berikut adalah kutipan dari laman LazisMU melalui tulisan berjudul Cara Menghitung Zakat Pertanian yang berisikan contoh Perhitungan Zakat PertanianBapak. H. Sutik adalah seorang petani, ia memiliki sawah yang luasnya 2 Ha dan ia tanami padi. Selama pemeliharaan ia mengeluarkan biaya sebanyak Rp Ketika panen hasilnya sebanyak 10 ton beras. Berapakah zakat hasil tani yang harus dikeluarkannya?JawabKetentuan zakat hasil taniNisab 653 kg beras, Tarifnya 5%, Waktunya Ketika menghasilkan PanenJadi zakatnyaHasil panen 10 ton = kg melebihi nisab x 5% = 500 kgJika dirupiahkanJika harga jual beras adalah Rp maka kg x Rp = Rp x 5% = Rp zakatnya adalah 500 kg beras atau Rp juga dengan perumpamaan terhadap zakat pertanian kepada petani kebun. Misalnya petani durian, mangga, dukuh, cengkih, kopi, semangka, kelapa, jeruk dan lain-lain. Atau orang biasanya menyebutnya dengan perkebunan. Nisab zakatnya juga senilai dengan 653 kg beras, dibayarkan ketika panen sebesar 5 perhitungan zakat lainnya seperti zakat penghasilan dan zakat simpanan, detikHikmah menyajikan fitur terbaru Kalkulator Zakat yang dapat diakses melalui laman detikHikmah. detikers cukup mengisi informasi yang dibutuhkan lalu besaran zakat yang harus dibayarkan akan muncul secara otomatis. Klik DI SINI untuk zakat penghasilan dan DI SINI untuk zakat simpanan. Simak Video "Kondo Jadi Buruan Pencinta Kuliner saat Ramadan" [GambasVideo 20detik] rah/rah wpprVbJ.
  • qswi6r0640.pages.dev/242
  • qswi6r0640.pages.dev/187
  • qswi6r0640.pages.dev/541
  • qswi6r0640.pages.dev/444
  • qswi6r0640.pages.dev/361
  • qswi6r0640.pages.dev/165
  • qswi6r0640.pages.dev/255
  • qswi6r0640.pages.dev/170
  • hasil panen dikeluarkan zakatnya apabila telah mencapai